Langsung ke konten utama

Mengapa Belajar Pendidikan IPS? Bagaimana Prospek Kedepannya?



Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari perilaku dan aktivitas manusia dalam kehidupan bersama. Menurut Wallerstein (1977), ilmu sosial meliputi sosiologi, antropologi, geografi, ekonomi, sejarah, psikologi, hukum, ilmu politik. Pasal 37 Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 menegaskan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Ilmu Pengetahuan Sosial, yang dalam penjelasannya disebutkan bahwa bahan kajian Ilmu Pengetahuan Sosial, antara lain ilmu bumi, sejarah, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi sosial masyarakat. Dari dasar pemikiran tersebut sangat nyata bahwa ilmu sosial sangat besar perannya dalam membentuk watak bangsa.[1]
            Pendidikan IPS mempelajari seluruh bidang ilmu-ilmu sosial. Mempelajari ilmu sosial merupakan hal yang sangat menarik karena objek yang dikaji merupakan suatu hal yang langsung dapat kita amati prakteknya, yaitu kehidupan masyarakat. Selain menarik untuk di pelajari, mengingat begitu luasnya ruang lingkup kajian ilmu pengetahuan sosial dan memiliki relevansi dalam kehidupan sehari-hari, maka mempelajari ilmu tersebut tentu akan memberikan manfaat bagi kehidupan kita. Dalam kehidupan bermasyarakat banyak terjadi permasalahan seperti masalah ekonomi, sosial maupun budaya yang menuntut untuk segera diselesaikan. Dengan mempelajari, memahami dan mengaplikasikan teori-teori ilmu sosial, maka kita akan mampu menganalisis masalah tersebut dan mencari akar permasalahannya serta merumuskan solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Ilmu pengetahuan sosial merupakan ilmu yang dinamis dan senantiasa berkembang mengikuti perubahan zaman, sehingga mempelajari ilmu tersebut akan mengasah ketajaman analisis seseorang.
            Sejalan dengan Pasal 37 Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 yang mewajibkan kurikulum pendidikan dasar dan menengah untuk memuat Ilmu Pengetahuan Sosial, maka lulusan ilmu-ilmu sosial pada umumnya dan khususnya lulusan Pendidikan IPS akan mendapatkan tempat untuk menjadi tenaga-tenaga pengajar yang profesional, baik sebagai guru maupun dosen. Selain itu, lulusan Pendidikan IPS yang dibekali kemampuan analisis yang tajam terhadap fenomena-fenomena sosial yang terjadi tentu akan mampu bekerja di bidang lain yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat seperti, LSM, parpol, media, peneliti bidang sosial, penulis maupun bidang kewirausahaan. Seorang lulusan ilmu sosial yang dalam proses pendidikananya berkaitan erat dengan kehidupan sosial yang dinamis dan senantiasa berkembang tentu akan mampu menempatkan dirinya dalam kondisi apa pun atau dapat dikatakan bahwa prospek lulusan Pendidikan IPS sangat luas, bukan sekedar mecakup bidang pengajaran saja tetapi meliputi hampir seluruh sendi-sendi kehidupan dalam masyarakat.


[1]Supardi, Dasar-Dasar Ilmu Sosial, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2011), hlm 173-174.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMIKIRAN HASYIM ASY’ARI & PENDIDIKAN BERBASIS BUDAYA

Hasyim Asy’ari merupakan seorang kiai sekaligus pejuang kemerdekaan karena kedalaman ilmu dan ajarannya. Bagi bangsa ini sumbangsih Kiai Hasyim Asy’ari sangat besar karena paham keislaman ala Ahlussunnah wal Jamaah  sangat cocok dengan kebhinekaan yang sudah mengakar kuat dalam kehidupan sosial masyarakat bangsa Indonesia. Kiai Hasyim telah membuktikan bahwa keislaman dan keindonesiaan tidak boleh dipertentangkan. Keduanya harus berada dalam satu jalan yang selaras. Islam adalah nilai-nilai adiluhung yang bersifat universal, sedangkan keindonesiaan merupakan realitas sosial yang harus diisi dengan nilai-nilai Islam tanpa harus menafikannya. Dengan kata lain, nilai Islam harus hadir dalam kebudayaan dan kebhinekaan yang sudah mengakar kuat dalam jati diri dan memori kolektif bangsa ini. Solidaritas sosial yang dibangun atas sebuah paham Ahlussunah wal Jamaah , menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan yang bersifat universal dan merekonsiliasikannya dengan tradisi lokal masyaraka...

KEBIJAKAN TENTANG PARIWISATA PADA MASA ORDE LAMA

Pada masa setelah kemerdekaan (Orde Lama), pembangunan ekonomi berdasarkan Pembangunan Nasional Semesta Delapan Tahun 1961-1969 yang ditetapkan melalui Ketetapan MPRS Republik Indonesia No. II/MPRS/1960 Tentang Garis-Garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahapan Pertama 1961-1969. Pada masa itu, pembangunan pariwisata belum menjadi perhatian pemerintah. Fokus pemerintah pada saat itu masih pada pembangunan dan pembenahan perekonomian nasional sehingga mampu berdiri sendiri (Esti, 2013 : 23-24). Meski pariwisata masih belum menjadi fokus utama pembangunan masa Orde Lama, tetapi pada awal kemerdekaan dan di tengah berkecamuknya revolusi tahun 1946, dengan Surat Keputusan Wakil Presiden (Drs. Moh. Hatta) dalam lingkungan Kementerian Perhubungan, dibentuk Hotel dan Tourisme yang disingkat Honet . Tindakan pertama adalah mengganti nama hotel milik Belanda di Yogyakarta, Surakarta, Madiun, Cirebon, Sukabumi, Malang, Sarangan, Purwokertp, dan Pekalongan menjadi Hotel...

PERKEMBANGAN PARIWISATA INDONESIA PASCAKEMERDEKAAN

Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, tahun tersebut merupakan tahun-tahun awal pascaperang dunia II yang melumpuhkan segala bentuk aktivitas manusia termasuk kegiatan pariwisata. Meskipun pada periode 1945-1955 masih dalam kondisi pascaperang, pemerintah Indonesia dengan segera mampu menangkap peluang sektor pariwisata sebagai salah satu jalan untuk menunjang perekonomian negara. Pada masa tersebut dibentuklah Honet , yaitu Hotel dan Tourisme sebagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam melanjutkan pengelolaan hotel-hotel bekas milik Belanda. Tindakan yang dilakukan Honet antara lain mengganti nama hotel-hotel peninggalan Belanda. Namun, setelah tugas di atas selasai, Honet tidak lagi memiliki fungsi dan tugas sehingga segera dibubarkan. Pada tahun 1952 dibentuklah Sergahti (Panitia Inter-Departemental Urusan Tourisme) yang diharapkan mampu mengusahakan Indonesia menjadi Tourist Destination . Kegagalan panitia dalam menjalankan misi mengosongkan penghuni-penghuni tetap ho...