Langsung ke konten utama

PENDIDIKAN POLITIK & DEMOKRASI


Perspektif Konsep tentang Pendidikan Politik

Ada dua perspektif tentang konsep pendidikan politik. Pertama, konsep pendidikan politik perspektif negara. Umumnya pendidikan politik perspektif negara ini disebut political socialization. Adapun sosialisasi politik yaitu usaha atau rekayasa agar warga negara mendukung sistem politik yang ada. Political Socialization hanya membatasi individu untuk belajar mendukung tatanan politik yang berlaku.
Berdasarkan kenyataan bahwa konsep pendidikan politik perspektif negara sengaja dibuat untuk membuat warga negara mendukung segala manuver pemerintah, tentu saja konsep pendidikan politik yang seperti itu tidaklah ideal untuk membangun masyarakat yang demokratis.
Sementara itu, di sisi lain ada konsep pendidikan politik perspektif masyarakat. Pendidikan politik perspektif masyarakat dimasudkan untuk mempengaruhi orientasi, sikap dan partisipasi masyarakat guna menciptakan tatanan politik baru yang ideal. Political education memiliki cakupan yang lebih luas, yakni juga didesain agar individu mampu belajar untuk menciptakan dan mengubah tatanan politik.
Dengan demikian, konsep pendidikan politik perspektif masyarakat dapat dikatakan sebagai konsep pendidikan politik yang mendukung untuk adanya transformasi ataupun perubahan pada tatanan politik. Apabila konsep pendidikan politik perspektif masyarakat dapat diterapkan secara tepat tentu dapat membangun kultur politik yang sangat baik. Hal tersebut karena dalam konsep pendidikan politik perspektif masyarakat diajarkan untuk berani mengemukakan gagasan atau tatanan baru untuk mendobrak tatanan lama yang mungkin sudah tidak relevan lagi seiring dengan perkembangan zaman.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMIKIRAN HASYIM ASY’ARI & PENDIDIKAN BERBASIS BUDAYA

Hasyim Asy’ari merupakan seorang kiai sekaligus pejuang kemerdekaan karena kedalaman ilmu dan ajarannya. Bagi bangsa ini sumbangsih Kiai Hasyim Asy’ari sangat besar karena paham keislaman ala Ahlussunnah wal Jamaah  sangat cocok dengan kebhinekaan yang sudah mengakar kuat dalam kehidupan sosial masyarakat bangsa Indonesia. Kiai Hasyim telah membuktikan bahwa keislaman dan keindonesiaan tidak boleh dipertentangkan. Keduanya harus berada dalam satu jalan yang selaras. Islam adalah nilai-nilai adiluhung yang bersifat universal, sedangkan keindonesiaan merupakan realitas sosial yang harus diisi dengan nilai-nilai Islam tanpa harus menafikannya. Dengan kata lain, nilai Islam harus hadir dalam kebudayaan dan kebhinekaan yang sudah mengakar kuat dalam jati diri dan memori kolektif bangsa ini. Solidaritas sosial yang dibangun atas sebuah paham Ahlussunah wal Jamaah , menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan yang bersifat universal dan merekonsiliasikannya dengan tradisi lokal masyaraka...

KEBIJAKAN TENTANG PARIWISATA PADA MASA ORDE LAMA

Pada masa setelah kemerdekaan (Orde Lama), pembangunan ekonomi berdasarkan Pembangunan Nasional Semesta Delapan Tahun 1961-1969 yang ditetapkan melalui Ketetapan MPRS Republik Indonesia No. II/MPRS/1960 Tentang Garis-Garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahapan Pertama 1961-1969. Pada masa itu, pembangunan pariwisata belum menjadi perhatian pemerintah. Fokus pemerintah pada saat itu masih pada pembangunan dan pembenahan perekonomian nasional sehingga mampu berdiri sendiri (Esti, 2013 : 23-24). Meski pariwisata masih belum menjadi fokus utama pembangunan masa Orde Lama, tetapi pada awal kemerdekaan dan di tengah berkecamuknya revolusi tahun 1946, dengan Surat Keputusan Wakil Presiden (Drs. Moh. Hatta) dalam lingkungan Kementerian Perhubungan, dibentuk Hotel dan Tourisme yang disingkat Honet . Tindakan pertama adalah mengganti nama hotel milik Belanda di Yogyakarta, Surakarta, Madiun, Cirebon, Sukabumi, Malang, Sarangan, Purwokertp, dan Pekalongan menjadi Hotel...

PARIWISATA SAUJANA: PESONA ALAM BERPADU DENGAN BUDAYA DAN TRADISI

Tentu sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia menjadi salah satu surga wisata alam yang sangat mempesona. Wisata alam merupakan salah satu jenis pariwisata yang diminati wisatawan. Dengan sejuta potensi yang dimiliki, Indonesia menjadikan objek wisata alam sebagai magnet yang kuat untuk menarik wisatawan mancanegara. Landscape gunung, danau, sungai, gua, air terjun, sabana, pantai, terumbu karang, gugusan pulau, hutan semua tersaji manis di bumi khatulistiwa kita ini.   Namun terlalu sayang apabila wisatawan hanya menikmati pesona alam saja dan melewatkan sungguhan tradisi dan budaya masyarakat setempat yang unik dan khas. Dengan demikian maka, potensi alam dan budaya tersebut dikolaborasikan menjadi satu dan disebut dengan saujana. Kata saujana disepakati dalam Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia tahun 2003 untuk digunakan sebagai terjemahan dari ‘cultural landscape’ . Saujana merupakan refleksi hubungan antara manusia dengan budayanya dan lingkungan alamnya dalam kesat...